google-site-verification: google4da126645746a68e.html/ BAHASA DAN SASTRA BALI: LENGKARA MANUT KAWIGUNANNYANE

RAHAJENG RAUH

OM AWIGNAMASTU NAMASIDDHAM OM SWASTIASTU " MATUR SUKSMA SAMPUN SIMPANG RIng Blog titiang MOGI STATA RAHAYU, SAMpunang lali follow nggih! Siap Rahajeng ngawacen!

OM SWASTIASTU

close
OM SWASTIASTU
Ya Tuhan hamba memohon dengan ke Agungan kuasaMU, Muliakanlah sahabatq yang MENGUNJUNGI BLOG saya dan membaca doa ini. Lapangkanlah hatinya, mantapkan jiwanya, tentramkan jiwanya, sehatkan fisiknya, sembuhkan penyakitnya,Bahagiakan keluarganya, jadikan anak-anaknya berbudi pekerti yang baik (soleh), luaskan rezekinya seluas lautan yang engkau ciptakan. Lepaskan dia dari utang piutang, mudahkanlah segala urusannya, kabulkanlah cita dan harapannya. Jauhkan dari segala musibah begitupun dengan hamba. Ya Tuhan berikanlah kami semangat serta kekuatan untuk senantiasa berpikir baik, bertutur kata yang baik serta merta berprilaku baik dan tidak berburuk sangka kapadaMU. Oh ya Tuhan... OM Shanti Shantih Shantih OM Om Tat sat

SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA

TERIMAKASIH SAYA UCAPKAN SUDAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA DAN JANGAN LUPA FOLLOW DAN IKUTI TERUS BELOG INI, SEMOGA APA YANG SAYA UNGGAH BERMANFAAT DAN JANGAN LUPA SHARE INFO INI PADA REKAN ATAU TEMAN YANG BELUM TAU. SERTA MERTA JANGAN LUPA KOMENTARNYA! JANGAN LUPA JUGA KUNJUNGI JUGA VIDEO-VIDEO SAYA DI CENEL YUTUBE "BAHASA DAN SASTRA BALI"

Senin, 16 Desember 2019

LENGKARA MANUT KAWIGUNANNYANE


Marak Lengkara Basa Bali

Marak lengkara inggih punika nalatarang saparindik kruna-kruna sane ngawangun lengkara manut wigunannyané suang-suang. Ring bahasa Indonésia menguraikan kalimat berdasarkan atas jabatannya. Manut punika, lengkara kawangun antuk:
  1. Jejering Lengkara (Subjek).
  2. Linging Lengkara (Prédikat).
  3. Paraning Lengkara (objek)
·         Panandang (objek penderita).
·         Panampén (objek pelaku).
  1. Katerangan (keterangan).
·         Katerangan genah.
·         Katerangan dauh.
·         Katerangan wilangan
·         Katerangan kehanan.
Umpami “ I Nyoman Alit mamanncing bé di pasih uli semengan.
            Jejering lengkara:  I Nyoman Alit.
            Linging Lengkara: mamncing.
            Paraning Lengkara: bé.
            Katerangan: di pasih (katerangan genah), uli semengan (katerangan dauh).




Pustaka Acuan

Alwi, Hasan dkk. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Anom, I Gusti Ketut. 1983. Tata Bahasa Bali. Denpasar: Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bali
Bawa, I Wayan lan I Wayan Jendra. 1981. Struktur Bahasa Bali. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Cook S.J, Walter A. 1971. Introduction to Tagmemic Analysis. London-New York-Sydney-Toronto; Holt, Rinehart & Wiston.
Elson, Benjamin & Velma Pickett. 1969. An Introduction to Morphology and Syntax. Santa Ana, California: Summer Institute of Linguistics.
Ramlan, M. 1976. “Penyusunan Tata Bahasa Sruktural Bahasa Indonesia” (dalam Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia, ed. Yus Rusyana dan Samsuri). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sulaga, I Nyoman dkk. 1996. Tata Bahasa Baku Bahasa Bali. Denpasar: Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Bali.
Tim Penyusun. 2006. Tata Basa Bali. Denpasar: Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Badan Pembina Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Provinsi Bali.
Tinggen, I Nengah. 1984. Tata Basa Bali Ringkes. Singaraja: Rhika.

Poerwadarminta, W.J.S. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesi. Diolah kembali oleh Pusat Pembinaan  dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Rozak Zaidan, Abdul, dkk., 2000. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka
Simpen, W. AB., 2004. Basita Paribasa. Denpasar: Upada Sastra.
Sudjiman, Panuti, Ed.1986. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar